Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 12 Februari 2010

Menguak Misteri Ilmiah Kiamat

BUMI kini tengah menjemput kehancurannya. Tambahan lagi, prakiraan ilmiah tentang kejadian episode kiamat, memperkuat bukti bahwa para peneliti kelas dunia pun mengakui adanya hari akhir bagi kehidupan di muka bumi. Namun, kapankah kiamat itu terjadi?

Sejak dulu, ilmuwan bersilang pendapat mengenai apa yang akan terjadi pada bumi manakala matahari berubah menjelma raksasa merah. Percobaan terkini menunjukkan bahwa planet hunian kita akan ‘ditelan’ sang surya. Bahkan, malapetaka besar tersebut mungkin lebih dahsyat dibandingkan film-film tentang kiamat.

Ledakan Supernova

Berdasarkan pengamatan terhadap berbagai jenis bintang beserta ragam tahapan yang dilalui selama daur hidupnya, para ahli astrofisika berusaha mengungkap keadaan matahari di masa silam, kemudian memperkirakan peristiwa yang akan dialaminya di masa datang. Bintang-bintang berukuran besar akan hancur melalui peristiwa ledakan raksasa yang disebut supernova. Ledakan tersebut menyisakan bintang neutron dan lubang hitam (black hole). Adapun bintang berukuran sedang, seperti matahari, maka setelah kehabisan bahan bakar hidrogen bintang itu memulai membakar helium, dan mengalami perubahan melalui tahapan yang lebih perlahan.

Pembakaran helium mengakibatkan bertambah tingginya suhu inti matahari sehingga menyebabkannya membesar seperti raksasa merah. Ilmuwan memperkirakan kejadian ini mungkin berlangsung pada 5 miliar tahun yang akan datang. Percobaan mereka juga menunjukkan bahwa matahari akan berukuran lebih besar, 250 kali dari ukuran sekarang.

Penelitian terdahulu memperlihatkan bahwa mengembangnya ukuran matahari akan melahap planet Merkurius dan venus, sedangkan Mars berada pada titik aman dari jangkauan. Adapun bumi, karena letaknya di antara planet-planet yang aman dan yang bakal tertelan matahari, berada pada kedudukan tak pasti. Planet biru kita berpeluang tipis selamat bila matahari kehilangan terlalu banyak massanya sebelum sempat membesar. Berkurangnya massa matahari dapat memperlemah gaya tariknya ke bumi, akibatnya garis edar bumi bergeser semakin menjauhi matahari.

Bumi Hancur Luluh Menguap


Peluang planet bumi dapat selamat dari bencana mahabesar kiamat agaknya mustahil. Pada tahun 2008, sekelompok ahli astronomi Inggris telah melakukan percobaan terkait melemahnya gaya tarik matahari dan bergesernya garis edar bumi.

“Jika itu satu-satunya pengaruh, bumi benar-benar dapat lolos dari kehancuran akhirnya", kata Robert Smith dari University of Sussex, Inggris. "Namun, atmosfer bagian luar yang tipis dari matahari membentang jauh melampaui permukaannya yang terlihat, dan ternyata bumi akan beredar di dalam lapisan bagian luar yang berkerapatan sangat rendah ini”.

Kerapatan rendah itu akan menyebabkan tarikan yang cukup kuat sehingga bumi terseret dan bergerak menuju matahari. Singkat cerita, bumi pun pada akhirnya tertelan jilatan matahari dan hancur luluh dan menguap. Kejadian ini diperkirakan berlangsung pada 7,6 miliar tahun yang akan datang.

Meskipun begitu, kehidupan akan berakhir sebelum planet ini hancur. Umumnya, para ilmuwan sepakat bahwa seluruh makhluk hidup akan mengalami kepunahan pasti 1 miliar tahun mendatang saat sinar matahari yang semakin terik mengubah bola bumi keseluruhannya menjadi padang pasir. Karbondioksida yang kadarnya menurun menyebabkan tetumbuhan sulit berfotosintesis. Akibatnya, kematian seluruh makhluk hidup tak dapat dihindari.

Armada Antar Planet

Satu tim ilmuwan dari Universitas Santa Cruz, California, mengusulkan untuk menangkap asteroid (planet kecil) yang sedang lewat dan memanfaatkan pengaruh gravitasinya guna mendorong orbit bumi ke luar menjauhi matahari. Jika ini mungkin dilakukan, maka melintasnya asteroid secara berkala setiap kurang lebih 6000 tahun dapat mempertahankan bumi tetap berada pada jarak aman sehingga memperpanjang umur kehidupan di atas bumi 5 miliar tahun lebih lama.

Masyarakat yang menyangsikan perhitungan yang melibatkan asteroid tersebut bisa juga mencari jalan keluar model lama. Manusia mungkin saja menemukan tempat tinggal baru di sabuk asteroid, planet yang lebih luar, koloni buatan, atau mungkin di luar sistem bintang ini.

“Jalan keluar lebih aman mungkin dengan membangun sebuah armada ‘rakit penolong’ antar-planet yang dapat bergerak leluasa sekehendaknya sehingga selalu di luar jangkauan matahari, namun cukup dekat untuk dapat menggunakan energinya”, gagas Smith.

Massa matahari akhirnya akan berkurang dan berubah menjadi katai putih. Kejadian ini bisa jadi akan menyerupai sistem bintang lainnya yang terbakar habis, yang ditemukan teleskop ruang angkasa Spitzer milik NASA pada tahun 2009. Sekitar 1-3 persen bintang-bintang kerdil putih terlihat mengandung debu dan puing-puing berbatu, yang mungkin merupakan sisa-sisa planet berbatu seperti bumi.

Kapan Kiamat Terjadi?


Satu hal yang menarik untuk dicermati mengenai beragam kajian dari berbagai disiplin ilmu tentang kehancuran bumi ataupun alam semesta adalah mengenai kapan pastinya peristiwa yang mengawali kiamat itu terjadi. Tak ada satu pun yang memberikan secara tepat tanggal, hari, bulan dan tahun terjadinya peristiwa mahadahsyat yang meluluh lantahkan kehidupan itu. Mereka sekedar menyatakan sekian miliar tahun, itu pun sebagai prakiraan tidak pasti.

Ini menandakan betapa kiamat adalah benar-benar rahasia Allah yang tak seorang pun mengetahui saat tepat berlangsungnya. Tabir dirahasiakannya waktu tersebut, beserta kesepakatan ilmuwan tentang kepastian kehancuran kehidupan di bumi merupakan dorongan bagi manusia beriman untuk berlomba melakukan kebajikan sebelum terlambat, sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur’an “Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan”. (QS Thaahaa 20: 15).

Jumat, 05 Februari 2010

Beberapa Tanda-Tanda Kiamat yang Telah Terjadi

Tak terasa, tahun 2010 adalah tahun yang semakin dekat dengan akhir zaman atau kiamat. Banyak tanda-tanda akan terjadinya kiamat yang tercantum dalam Al-Qur'an sudah terjadi. Tidak satu atau dua atau bahkan sepuluh, tapi sudah lebih dari 80 tanda-tanda terjadi. Dalam kesempatan ini, saya akan menjelaskan beberapa tanda terkenal yang telah terjadi beserta buktinya.


1. Munculnya Ya'juj dan Ma'juj

Ya’juj dan Ma’juj (Arab يأجوج ومأجوج , Ibrani:גוג ומגוג, Inggris:Gog dan Magog) adalah sebutan kepada suatu bangsa yang muncul dalam akhir zaman, yang memiliki kekuatan sebagai perusak dan penghancur kehidupan di muka bumi.

Kisah tentang kaum ini terdapat dalam ajaran agama Yahudi, Kitab Kejadian umat Kristen dan kitab suci umat Islam, Al-Qur'an. Mengenai sekelompok manusia Ya’juj dan Ma’juj dalam tradisi religius digambarkan dalam istilah yang ambigu (tidak jelas). Ada yang menyebutnya sebagai bentuk manusia, mahkluk berbentuk raksasa, suatu bangsa atau negeri. Ya’juj dan Ma’juj juga muncul dalam banyak mitos dan cerita rakyat di banyak negara.

Dalam surah al Kahfi bahwa Zulqarnaen, dalam sebuah perjalanannya sampai disuatu tempat diantara dua gunung. Dia menemukan suatu kaum yang tidak dikenali bahasanya. Kaum itu mengadukan kepadanya bahwa ada bahaya mengancam mereka yaitu dari Ya'juj dan Ma'juj dan mereka meminta untuk membangun tembok yang dapat melindungi mereka dari kejahatan Ya'juj dan Ma'juj. Kemudian Zulqarnaen memenuhi permintaan mereka.

Ya’juj dan Ma’juj adalah dua bangsa yang sangat besar jumlahnya. Mereka masih keturunan Adam, sebagaimana di jelaskan dalam hadits shahih Bukhari dan Muslim.

CIRI-CIRI YA'JUJ DAN MA'JUJ :

Walaupun mereka dari jenis manusia keturunan Adam, namun mereka memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia biasa. Ciri utama mereka adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat besar sehingga ketika mereka turun dari gunung seakan-akan air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan sifat-sifat lain.

BUKTI :

Dalam konferensi Kopenhagen tentang perubahan iklim, dewan pimpinan melakukan perhitungan terhadap semua negara yang menghasilkan emisi gas yang merusak ozone dan mengakibatkan terjadinya Global Warming yang jelas sangat merusak alam. Dalam hal ini, China menempati urutan pertama.

Coba anda perhatikan ciri-ciri fisik orang China tersebut. Bukankah mereka sama dengan apa yang telah disebutkan diatas ??

2. Kebangkitan Islam di Timur

Dalam hal ini, yang dimaksud timur itu bukanlah jazirah Arab, melainkan kita, Bangsa Indonesia. Loh kok ? Pasti anda bertanya begitu bukan ?? Begini penjelasannya.

Kita selalu menyebut Amerika dengan sebutan 'orang barat'. Padahal, jika dihitung jaraknya, Amerika lebih pantas bila disebut 'orang timur' oleh masyarakat Indonesia. Kita menyebut 'orang barat' karena jazirah Arab. Amerika berada di barat mereka. Jadi, yang menjadi patokan 'barat' dan 'timur' itu adalah jazirah Arab. Berarti yang dimaksud dengan 'Kebangkitan Islam di Timur' adalah kita, Indonesia.

BUKTI :

Belakangan ini kita sedang hangat membicarakan krisis ekonomi global. Karena ini, banyak perusahaan-perusahaan besar yang bangkrut. Seperti NASDAQ, HANG SEN, DOW JONES, dan masih banyak lagi. Karena kebangkrutan perusahaan besar tersebut, terjadi inflasi besar-besaran di negara tersebut.
Tapi lihat Indonesia, di tengah hebohnya hal tersebut, apakah kita mengalami krisis seperti yang di alami Amerika yang merupakan negara kaya ? Bukankah sebuah keajaiban sebuah negara miskin tidak mengalami kerugian besar akibat krisis ekonomi global seperti Amerika ?? Bayangkan, Amerika adalah sebuah negara kaya tapi terkena dampak yang sangat besar. Sedangkan kita negara miskin tidak mengalami dampak yang begitu parah ??